LIKA-LIKU KEHIDUPAN SANG MEGA SUPERSTAR #2

Hari ini di rumahku ada acara arisan selebritis. Senang sekali akhirnya bisa bertemu dengan teman-temanku tersayang. Setidaknya aku bisa unek-unek kepada mereka yang memang sangat kupercayai. Begitu pun dengan mereka.

Oh ya, sudah beberapa bulan aku tidak bertemu Cinta. Maklum, Cinta sudah tinggal di negara tetangga, bersama suaminya.

Kali ini Cinta akan datang. Katanya sih, mau kasih pengumuman.

Pengumuman apa, ya? Jangan-jangan pengumuman kalau dia hamil? Hihi. Sudah gak sabar!

--------

Aku jadi teringat saat aku minta Mas Dino untuk menjemput kedua orangtuaku di bandara. Namun yang ada, Mas Dino memarahiku. Memang salah ya menantu menjemput mertuanya?

"Cinta, kamu kira saya supirmu?"

"Lho, aku gak pernah menganggapmu begitu!"

"Kamu kan bisa bawa mobil, jadi jemput saja orangtuamu sendiri!"

"Ok, fine. Tapi bisa dong kamu temani aku?"

"I'm busy!"

"Sibuk apanya? Ini hari libur, kamu cuma tidur-tiduran aja dari tadi!"

"Berani kamu melawan suamimu?"

"FINE!!!!"

Sembari menangis aku mengendarai mobilku menuju bandara. Mama dan Papa memelukku, mereka bilang sangat rindu.

"Kenapa sih kamu gak pulang-pulang?"

"Maaf, Ma. Mas Dino kan butuh aku di sini."

"Dia masih melarangmu pulang?"

"Bukan begitu, Ma."

"Kenapa sih dia itu? Kalau memang kamu sendiri gak dibolehin ke Indonesia, ya kenapa gak dia temenin kamu aja?"

"Maaf, Ma. Tapi..."

Tak terasa air mataku jatuh. Mama menyodorkan tisu. Aku menolak, seolah memang aku mengizinkan seluruh air mata ini bebas mengalir dan membanjiri pipiku.

----

"Duh, Cin. Jangan cerai dulu, dong. Huhu. Kan masih seumur jagung kalian tuh"

"Gak kuat aku tuh, gimana ya...."

"Please deh, Reyna. Biarin aja Cinta sama si kampret itu cerai. Sebagai temen, lo harus support Cinta, dong!"

"Ya, tapi kan... Allah gak suka perceraian..."

Duh, sedih deh pas Cinta datang malah kasih pengumuman cerai. Sungguh di luar ekspektasiku.

Fanny lalu pamit karena harus menjadi bintang tamu di salah satu talkshow. Beberapa teman artis lain bahkan belum sampai ke rumahku, eh Fanny sudah cabut aja. Yang penting setor muka, katanya. Alhasil, aku di sini hanya berdua sama Cinta.

"Rey, please lo jangan kayak gue, ya."

"Iya, Cin. Gue sih kuat-kuatin aja..."

"Harry masih sama?"

"Masih, gue sih udah bodo amat aja, deh."

"Tapi jangan sampe anak-anak tau, ya..."

"Iya. Dan semoga anak si cewe itu gak tau kelakuan emaknya."

"Maksud lo? Yang mana lagi?"

------

Aku dan Mas Harry memang pernah berpacaran. Namun kini, di saat jenuh melanda, kami selalu melakukan pertemuan intim. Biasanya sih, ya Singapur lah, yang paling dekat. Jalan-jalan berdua bersamanya selalu menyenangkan. Jokes recehnya selalu membuatku tertawa terpingkal-pingkal.

Walau dia itu... agak sensitif sebenarnya. Dibandingkan teman terdekatnya, Rommy, yang awalnya kukira lebih sensitif, justru Mas Harry lah yang super duper sensitif.

Namun... ya, namanya juga mantan. Sudah ada pengalaman. Jadi, aku tahu cara menenangkannya. Atau sekadar mendistraksikannya.

Aku dan Mas Harry tidak berpacaran lagi. Kami cuma sama-sama open relationship dan saling mengisi saja. Itupun hanya sesekali.

"Jujur sih, aku kangen sama Reyna yang dulu."

"Aku tau kok, kamu kan seleranya yang keliatan agak nakal, ya."

"Iya, kayak kamu. Hehehe."

"Tapi, saranku, jangan bercerai sama Reyna. Dia itu cewe baik-baik. Kalian juga udah dikaruniai banyak anak."

"Kamu nyesel ya cerai sama Garry?"

"Sedikit. Tapi aku lebih bahagia dengan statusku yang sekarang."

"Apa sih yang kamu cari dari seorang lelaki?"

"Hmmm, tentunya sih bisa aku andalkan. Yang layak jadi pemimpin. Yang gak buaya, kayak kamu. Hehehe."

"Garry buaya, ya?"

"Kok tanya ke aku? Kan kamu satu gank sama dia."

"Hahaha, kan aku mau tau cerita dari mulut manismu, sayang."

Pfffttt. Kalau diingat-ingat lagi, suka sedih, deh.

"Kalo dipikir-pikir, enak deh jadi Garry. Bisa icip-icip calon 'pekerja'nya sambil keliling dunia."

"Halah, kamu ini. Kamu juga kan masih suka icip-icip."

"Tapi lebih enak jadi Garry. Segala ras kayaknya udah dicoba."

"Hush, udah deh. Kita kan lagi mau seneng-seneng, bisa gak kita bahas yang lain aja?"

"Apa, dong? Ghibahin Bu Kinanti aja kali?"

"Heh!"

----

Waktu itu, seluruh masyarakat Indonesia bilang aku dan Mas Dino itu couple goals. Aku cantik, Mas Dino tampan. Pun anak Mas Dino dari mantan istri pertamanya juga cantik dan baik sekali kepadaku. Katanya, aku sudah seperti ibu kandungnya sendiri. Aku tersentuh saat ia bilang begitu.

Sayangnya, Mas Dino memiliki hati yang tidak setampan fisiknya. Awalnya memang manis. Namun lama-lama, aku muak dengan segala sikap bossy dan rasisnya.

Padahal, aku sudah ikhlas untuk tidak mengambil banyak pekerjaan demi bisa menemaninya. Aku rela menjadi ibu rumah tangga seutuhnya.

Namun, aku hanyalah perempuan biasa. Aku punya batas kesabaran.

"Kamu cuma perempuan Indon, ras pembantu! Jadi, gak usah macam-macam sama saya!"

Kalimat tersebut selalu kudengar, hampir setiap hari. Padahal, mau macam-macam apa sih? Memang aku pernah macam-macam? Apa? Seperti apa? Yang ada, dia yang selalu macam-macam. Flirty ke perempuan lain (huh, sok ganteng!), bossy kepadaku, bahkan gak pernah mau dekat dengan kedua orangtuaku. Jika orangtuaku berkunjung, dia akan lari entah ke mana. Atau menyuruhku untuk menginapkan mereka di hotel yang jauh dari apartemen kami. Entah apa maksudnya, entah apa yang ada di pikirannya.

Setiap aku melawan, yang ada hanya pertengkaran lagi dan lagi. Apa gak kasihan sama anaknya, yang selalu melihat pertengkaran kami?

Masyakarat, silakan kalian patah hati.

Tapi, aku juga punya hati. Yang bisa rapuh kapan saja.

Goodbye, Mas Dino.

------

Sumber Gambar : https://www.freepik.com/free-photo/beautiful-stunning-young-woman-amazing-glitter-sequins-dress-sitting-luxury-sofa_9686935.htm#page=1&query=CELEBRITY&position=38

Disclaimer : Mohon menganggap tulisan ini sebagai hiburan semata. Penulis tidak bermaksud untuk menjelekkan seseorang / suatu golongan pada setiap tulisan. Baca dan berkomentarlah secara bijak. 

26 comments:

  1. Mas garry kan suka tuh majang hasil jepretannya d ig yang pasti foto2 cewe. Bisa d bilang macem2 ras sih naaah apa jangan2 cewe2 itu "barang dagangan" nya ya mpok?

    ReplyDelete
  2. Seriusan itu harry sama tasya kyk gt? Waahh bejat juga mereka ya..amit2 jabang bayi

    ReplyDelete
  3. Rommy, hihihi! Namanya nyerempet banget yaa :p Huapakah bakal ada Lika-Liku eps 3??

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada clue ga? aku samsek ga mudeng

      Delete
    2. Harry dan rommy pasang host yg terkenal itu, si harry dulu mantannya tasya, harry lalu menikah denga reyna yg sekarang punya anak 3,reyna dulu masoh muda banget waktu menikah dengah harry

      Delete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Mpooo pin apakah dirimu cenayang?? Tasyaaaa mpo pin tasyaaaa ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. KYKYRIZKYZUANA pina ni memang ada "kelebihan" hanya belum diperdalam, bagus sih lebih di karya tulis kelebihannya ini dsalurkan, tapi tetep ya pina, lebih berhati" karena biasanya org" seperti gak luput dari " pengawasan" seseorang/sekelompok..😁😁😁

      Delete
  6. Cinta itu mantan personel B3 bukan sih?
    harry itu des*a bukan?

    ReplyDelete
  7. Ketika tau nama-nama asli tokoh di cerita ini, sungguh jadi mudeng sekali pas baca untuk kedua kalinya :))

    ReplyDelete
  8. sbelum baca crita ini gue scroll in dlu clue2 komen2 di twitter smpe smua inisial ny pd tau jd kn enak pas nge baca nya jd ohh ini a ini sih b wkwk, gk sbar baca part 3 nya say 😂

    ReplyDelete
  9. Yang ditulis pakai hati, akan sampai ke hati. Oke aku ngerti Mpok 😁

    ReplyDelete
  10. Yang ditulis pakai hati, akan sampai ke hati. Oke aku ngerti Mpok 😁

    ReplyDelete
  11. Nice infoo, selamat tahun baru 2021 everyone!
    Semoga ada part² selanjutnya mpok 👌🏻

    ReplyDelete

Gih kasi komen. Asal jangan nyebelin, berbau SARA dan porno ye. Yang SPAMMING bakal gue HAPUS.

Makasi temen-temen. HAPPY BLOGGING! :*

Powered by Blogger.